Sesuai dengan surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tentang mekanisme pendataan Calon Peserta Ujian Nasional (UN) tahun 2015, bahwa untuk satuan pendidikan / madrasah di bawah Kementerian Agama RI (MI/MTs/MA) dilakukan oleh Pusat Pendidikan (Puspendik), Balitbang Kemendikbud yang masih menggunakan BIOUN secara Offline, hal ini berbeda dengan mekanisme pendataan yang dilakukan oleh SMA/SMK. Oleh karena itu disini saya akan menjelaskan secara detail bagaimana cara mengimport File data calon peserta UN dari Excel, karena cara ini sangat efisien dilakukan, apalagi bagi madrasah yang calon pesertanya lebih banyak.
Baik langsung saja, caranya berikut ini :
1. Buka Folder Aplikasi BIOUN 2015, kemudian akan tampak file-file didalammya kurang lebih seperti ini
2. Kemudian kita buka File BIODATA UN
3. Maka akan ada Kotak Dialog Login Pengguna, dan masukan User ID berikut Password yang diberikan
4. Jika User ID dan Password diterima oleh Aplikasi maka akan tampak halaman berikut
5. Selanjutnya kita pilih menu Export/Import, dan klik tombol Buat Format Excel
6. Maka akan terbuat satu File Excel di dalam Folder BIOUN, seperti ini
7. Nah sekarang tugas kita mengisi Data sesuai dengan kolom kolom yang ada di dalam format Excel tersebut, seperti ini penampakannya
8. Jika sudah terisi, maka kita SIMPAN dengan nama sesuai dengan kode sekolah, Contoh nama file untuk madrasah saya seperti ini BIO15_3006058U dengan Save as Type Excel 97-2003 Workbook yang file tersebut disimpan di dalam Folder 30-06 ------> biodata
9. Selanjutnya kita lakukan kembali langkah ke- 1, 2, 3, 4 dan 5.
10. Dihalaman Export/Import kita harus memilih terlebih dahulu Provinsi ----> Rayon ----> dan Sekolah Kita kemudian baru klik tombol Proses. Jika import sukses maka akan nampak tampilan seperti di bawah ini
11. Selanjutnya tinggal kita lakukan pengecekan di menu Siswa dengan terlebih dahulu memilih Provinsi ----> Rayon ----> dan Sekolah maka akan tampil seperti ini
Mudah bukan......? Baiklah demikian Tutorial Import Calon Peserta UN ke Aplikasi BIOUN Puspendik 2015, semoga bermanfaat.
Baik langsung saja, caranya berikut ini :
1. Buka Folder Aplikasi BIOUN 2015, kemudian akan tampak file-file didalammya kurang lebih seperti ini
2. Kemudian kita buka File BIODATA UN
3. Maka akan ada Kotak Dialog Login Pengguna, dan masukan User ID berikut Password yang diberikan
5. Selanjutnya kita pilih menu Export/Import, dan klik tombol Buat Format Excel
6. Maka akan terbuat satu File Excel di dalam Folder BIOUN, seperti ini
8. Jika sudah terisi, maka kita SIMPAN dengan nama sesuai dengan kode sekolah, Contoh nama file untuk madrasah saya seperti ini BIO15_3006058U dengan Save as Type Excel 97-2003 Workbook yang file tersebut disimpan di dalam Folder 30-06 ------> biodata
9. Selanjutnya kita lakukan kembali langkah ke- 1, 2, 3, 4 dan 5.
10. Dihalaman Export/Import kita harus memilih terlebih dahulu Provinsi ----> Rayon ----> dan Sekolah Kita kemudian baru klik tombol Proses. Jika import sukses maka akan nampak tampilan seperti di bawah ini
11. Selanjutnya tinggal kita lakukan pengecekan di menu Siswa dengan terlebih dahulu memilih Provinsi ----> Rayon ----> dan Sekolah maka akan tampil seperti ini
Mudah bukan......? Baiklah demikian Tutorial Import Calon Peserta UN ke Aplikasi BIOUN Puspendik 2015, semoga bermanfaat.
JAKARTA – Semangat pembenahan pendidikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan masih menggebu. Setelah membenahi kurikulum, kini giliran ujian nasional (unas) yang disasar. Kemendikbud berencana mengganti unas dengan evaluasi nasional (enas). Kepastian perubahan itu diperkirakan muncul pekan depan.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara unas terus mematangkan konsep perubahan tersebut dengan rapat-rapat teknis persiapan penyelenggaraan periode 2015. Rabu (24/12), misalnya, tim BSNP mengadakan rapat dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud.
’’Kami berharap pekan depan sudah ada titik jelasnya. Sekarang masih tahap usulan dari unas menjadi evaluasi nasional,’’ kata anggota BSNP Teuku Ramli Zakaria di Jakarta kemarin.
Menurut dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu, perubahan dari unas ke enas tidak sekadar pergantian nama. Pria kelahiran Banda Aceh, 2 September 1952, tersebut menjelaskan, misi perubahan itu ingin mengembalikan fungsi ujian tahunan tersebut. ’’Kita ingin mengembalikan kembali ke fungsi evaluasi,’’ jelas dia. Mulai evaluasi sekolah, guru, hingga satuan pendidikan.
Menurut Ramli, perubahan tersebut muncul berdasar kajian-kajian dan penyerapan aspirasi dari beberapa pihak. Jadi, itu tidak ditetapkan sepihak oleh Kemendikbud atau BSNP saja. Tetapi, pihaknya juga menjaring persepsi dari masyarakat soal pelaksanaan unas selama ini. ”Seperti persepsi bahwa unas itu menjadi ujian mati-matian para siswa untuk mengejar kelulusan,” ujarnya.
Selain memastikan perubahan, Ramli menuturkan, Kemendikbud sedang menggodok standar unas 2015. Karena belum ada keputusan resmi, saat ini acuan kelulusan unas 2015 tetap merujuk pada Permendikbud 44/2014. Di dalam peraturan yang diteken mantan Mendikbud Mohammad Nuh itu, nilai akhir kelulusan didapat dari penggabungan nilai unas murni dan nilai sekolah. Porsi dua unsur tersebut sama besar, yakni 50 persen. Dalam konsep baru yang digodok, penentuan kelulusan ujian 2015 dikembalikan ke sekolah. ”Peran pemerintah pusat untuk urusan kelulusan mulai dikurangi,” tambah Ramli.
Sat dikonfirmasi secara terpisah, Mendikbud Anies Baswedan menolak menjelaskan panjang lebar. Soal perubahan unas ke enas, menteri asal Kuningan, Jawa Barat, itu tidak membantah, tetapi juga tidak membenarkannya. Dia mengatakan, saat ini Kemendikbud berfokus pada urusan evaluasi kurikulum 2013 (K-13).’’Akan saya jelaskan setelah urusan ini (K-13) selesai. Nanti ada waktunya,’’ kata Anies, lantas tersenyum. Dia juga enggan mengomentari kecenderungan pemerintah saat ini yang terkesan ’’pokoknya beda’’ dengan kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Seperti diketahui, selain kurikulum dan unas, program bantuan siswa miskin (BSM) di era SBY diganti menjadi program kartu Indonesia pintar (KIP) di era Jokowi. Kemudian, program BPJS Kesehatan didompleng program kartu Indonesia sehat (KIS). Lalu, program keluarga harapan (PKH) di era SBY diganti menjadi kartu simpanan keluarga sejahtera (KSKS).(wan/c6/kim)
Jawa POS
HP Slate 21 merupakan komputer desktop yang menghadirkan Android di layar besar 21.5 inci. Anda dapat menikati apps Google Play favorit anda, konten multimedia, dan berbagi dengan keluarga dan teman. Komputer ini dapat direcline untuk kenyamanan mengetik dan menggunakan layar touch screen. Dijajal dengan prosesor NVidia Tegra 4, anda dapat menikmati performa yang mumpuni dan terhubung ke perangkat lain melalui Wi-Fi, Bluetooth dan port USB.
Android di Layar Besar
Android menjadi lebih nyaman digunakan di layar besar. Anda dapat menikmati apps populer dalam aspek rasio bawaannya tanpa morphing atau stretching. Anda juga dapat mengedit foto dengan Adobe Photoshop Lightroom 5 dan berbagi dengan keluarga dan teman.
Saat ini blog sangat tren dalam dunia informasi untuk bisa share informasi ke orang banyak, caranya pun sangat mudah sekali semudah membalikan telapak tangan, oke kita langsung aja ke TKP
1. Siapkan Email Gmail yang kalian miliki
2. Masuk ke halaman Gmail terus lakukan Login
3. Buka halaman baru terus masuk ke www.blogger.com
4. Maka secara otomatis anda memasuki halaman blog anda
5. Atur judul blog anda dan
6. Jadilah Blog anda.
1. Siapkan Email Gmail yang kalian miliki
2. Masuk ke halaman Gmail terus lakukan Login
3. Buka halaman baru terus masuk ke www.blogger.com
4. Maka secara otomatis anda memasuki halaman blog anda
5. Atur judul blog anda dan
6. Jadilah Blog anda.
Apabila sudah memahami dapat melanjutkan ke halaman "Formasi CPNS 2014"
PENTING : Jadwal pendaftaran lowongan untuk setiap instansi berbeda. Jadwal selengkapnya silakan lihat tautan ini.
Alamat portal instansi
7. Kementerian Perhubungan
10. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
16. Kementerian ESDM
21.Kementerian Pekerjaan Umum
Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering disingkat dengan istilah situs[1] adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya.[2] Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupunjaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.
Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.
Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web